Code Mixing in the Daniel Mananta Network Part 5: Jatuh Sakit, Melaney Ricardo Kehilangan Pekerjaan

  • Frina Diniarta Nur Institut Bisnis Nusantara
  • Ihsanul Irvan Wahidi Institut Bisnis Nusantara

Abstract

Abstract

This research aims to analyze code mixing which occurs in Daniel Mananta Network Part 5: Jatuh Sakit, Melaney Ricardo Kehilangan Pekerjaan. The study uses qualitative methods and intends to answer three research questions: who use code mixing, what types of code mixing are used, and what are the reasons why the speakers use code mixing. To analyze the types of code mixing, the theory of Musyken (2000) is used. To analyze the reasons of doing code-mixing, the theory of Hoffman (1991) and Saville-Troike (1986) are used. Fifteen (15) data were found. The data shows that both speakers use code mixing. Regarding the types of code mixing, the result shows that ten data belong to Insertion Code Mixing, two data belong to Alternation Code Mixing, and three belong to Congruent Lexicalization Code Mixing. The third research question to answer is the reasons of using code mixing. The result shows five reasons why the speakers use code mixing. These are interjection or inserting sentence fillers or sentence connectors (one data), to soften or strengthen request or command (one data), to talk about a particular topic (eight data), as an intention to clarify the speech content for interlocutor (three data), and as repetition which is used for clarification (two data).

 

Keywords: bilingualism, code mixing, Daniel Mananta Network.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis campur kode yang terjadi pada Daniel Mananta Network Part 5: Jatuh Sakit, Melaney Ricardo Kehilangan Pekerjaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bermaksud menjawab tiga pertanyaan penelitian: siapa yang menggunakan campur kode, jenis campur kode apa yang digunakan, dan apa alasan penutur menggunakan campur kode. Untuk menganalisis jenis-jenis campur kode, digunakan teori Musyken (2000). Untuk menganalisis alasan dilakukannya campur kode, digunakan teori Hoffman (1991) dan Saville-Troike (1986). Lima belas (15) data ditemukan. Data menunjukkan bahwa kedua penutur menggunakan campur kode. Berdasarkan jenis-jenis campur kode, diperoleh hasil bahwa sepuluh data termasuk dalam Campur Kode Penyisipan, dua data termasuk dalam Campur Kode Alternasi, dan tiga data termasuk dalam Campur Kode Leksikalisasi Kongruen. Pertanyaan penelitian ketiga yang harus dijawab adalah alasan penggunaan campur kode. Hasilnya menunjukkan lima alasan mengapa penutur menggunakan campur kode, yaitu sebagai interjeksi atau penyisipan kalimat pengisi atau penghubung kalimat (satu data), untuk memperhalus atau memperkuat permintaan atau perintah (satu data), untuk membicarakan suatu topik tertentu (delapan data), dengan maksud untuk memperjelas isi pembicaraan bagi lawan bicara (tiga data), dan sebagai pengulangan yang digunakan untuk klarifikasi (dua data).

 

Kata Kunci: bilingualisme, campur kode, Daniel Mananta Network.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-11-30
How to Cite
Nur, F., & Wahidi, I. (2023). Code Mixing in the Daniel Mananta Network Part 5: Jatuh Sakit, Melaney Ricardo Kehilangan Pekerjaan. ESENSI LINGUA, 5(2), 58-70. Retrieved from https://ibn.e-journal.id/index.php/LINGUA/article/view/772