MENGGALI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SPIRITUALITAS YANG MEMERDEKAKAN

  • Salman Habeahan Institut Bisnis Nusantara

Abstract

Spiritualitas mengedepankan suatu way of life (jalan hidup) dan bukan rumusan filosofis yang abstrak dan spekulatif sifatnya. “Spiritualitas” dipahami pula sebagai jalan yang dapat dipakai untuk mengantar orang menuju ke kehidupan yang dicita-citakan. Menggali Nilai-nilai Pancasila Sebagai Spiritualitas Yang Memerdekakan adalah suatu usaha dan komitmen sebagai warga bangsa, negara dan umat beragama untuk menjadikan Pancasila sebagai roh penuntun dalam menjalankan tata kelola kehidupan personal dan sosial hidup berbangsa dan bernegara. Roh Pancasila sebagai roh kebangsaan benar-benar menjadi keutamaan sosial  yang inklusif, menginspirasi, menyatukan dan memerdekakan  semua golongan sosial, etnis, agama, bahasa dan aspirasi hidup berbangsa di tengah-tengah masyarakat.

Nilai-nilai Spiritual Pancasila; Ketuhanan, kemanusiaan, kesatuan, permusyawaratan dan keadilan merupakan dasar-dasar kehidupan Bangsa Indonesia yang selaras dengan nilai-nilai universal dari semua agama. Menggali Nilai-nilai Pancasila sebagai spiritualitas yang memerdekakan dapat berfungsi untuk mengintegrasikan keanekaragaman (kebhinekaan) yang menjadi kekhasan bangsa Indonesia di tengah dunia global.

Inkarnasi Roh Pancasila tampak dari buah-buah hidup berbangsa, seperti kerukunan, tenggang rasa, solidaritas, bela rasa dan gotong royong, kesetaraan harkat dan martabat setiap manusia Indonesia di hadapan hukum, kebebasan berekspresi secara bertanggungjawab dan kesetiakawanan sosial dalam menghadapi seperti pandemi Covid-19. Roh kebangsaan, spiritualitas yang memerdekakan dari Nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan untuk mengantisipasi dan menghadapi rentetan krisis sosial, ekonomi, kesehatan dan krisis kebangsaan yang sedang terjadi dan akan terjadi kelak.

Spirit kebangsaan mengingatkan kita akan pentingnya komitmen, loyalitas setiap anak bangsa agar tetap konsisten pada orientasi fundamental hidup berbangsa, kecintaan akan tanah air satu, bahasa yang satu dan bangsa yang satu Indonesia. Kesetiaan itu bukan hanya mencakup batas geografis, budaya dan agama tetapi dalam sebuah negara-bangsa, nilai dasar kemanusiaan transendental dapat menjadi tolok ukur sistem sosial politik, hukum dan ekonomi sehingga nilai-nilai spiritual Pancasila dapat membebaskan dan memerdekakan bagi setiap warga negara.

References

Chang, W. The Didnity of the Human Person in Pancasila and Church’s Social Doctrine: An Ethical Comparative Study. Quezon City: Claretian Publications, 1997.

Darmaatmadja Yulis Kardinal, SJ. Umat Katolik Dipanggil Membangun NKRI. Yogyakarta: Kanisus, 2019.

Driyarkara. Karya Lengkap Driyarkara. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Habeahan Salman. Pancasila Perekat Kebhinekaan. Jakarta: Yayasan Hidup Katolik, 2017.

................ Pancasila Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: EDUCARE, Komisi Pendidikan KWI, 2012.

Kristianto Eddy, OFM. Spiritualitas, dalam Pustaka Iman Ilmu Budaya; Membangun Kepemiminan Transformasional. Jakarta: Yayasan Bhumiksara, 2008.

Latif Yudi. Pendidikan Yang Berkebudayaan; History, Konsepsi, dan Aktualisasi Pendidikan Transformatif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2020.

Mgr. M.D. Situmorang, OFM. Cap. Spiritualitas Kaum Beriman Awam. Jakarta: Yayasan Bhumiksara, 2005.

Mateus Mali (Ed.). Perjumpaan Pancasila dan Kristianitas. Yogyakarta: Lamalera, 2009.

Soekarno. Tjamkan Pantja Sila ! Pantja Sila Dasar Falsafat Negara. Djakarta: Departemen Penerangan R.I., 1964.

................ Pancasila sebagai Dasar Negara. Paidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Jakarta: Inti Idayu Press – Yayasan Pendidikan Soekarno, 1984.

Suseno Franz Magnis, SJ. Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila dalam Jurnal Iman Ilmu Budaya. Jakarta: Yayasan Bhumiksara, 2007.

Suwarno, P.J. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. Penelitian Pancasila dengan Pendekatan Historis, Filosofis & Sosio – Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Wahono Francis. Jurnal Pembumian Pancasila. Revitalisasi Dan Rekonstruksi Kelahirran Pancasila 1 Juni Dalam Menjawab Kompleksitas Permasalahan Bangsa Indonesia. Vol.I Nomor 1. 2021.

Christiningrum, M. F. (2015). Effect of diversification strategy, leverage and IOS on multi segment corporate performance in Indonesia. Mediterranean Journal of Social Sciences, 6(5 S5), 157.

Wibowo, E. W. (2020). Analisis pendidikan karakter religius, peduli sosial, dan peduli lingkungan terhadap kedisiplinan (Studi kasus mahasiswa administrasi perkantoran politeknik LP3I Jakarta). Jurnal Lentera Bisnis, 9(2), 31-38.

Ishaya, S. R., Wibowo, E. W., & Yoeliastuti, Y. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Penumpang Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dengan Menggunakan Model SEM PLS. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(11), 1442-1453.

Wibowo, E. W. (2018). Kajian analisis kinerja usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan menggunakan metode balance scorecard. Jurnal Lentera Bisnis, 6(2), 25-43.

Wibowo, E. W. (2018). analisis ekonomi digital dan keterbukaan terhadap pertumbuhan GDP Negara Asean. Jurnal Lentera Bisnis, 7(2), 66-80.

Khairunnisa, K., Yoeliastuti, Y., & Wibowo, E. W. (2019). Analisis Harga Tiket Dan Fasilitas Transaksi Terhadap Kepuasan Penumpang Kereta Api Bandara Soekarno Hatta. Jurnal Lentera Bisnis, 8(2), 59-75.

Published
2021-08-27
How to Cite
Habeahan, S. (2021). MENGGALI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI SPIRITUALITAS YANG MEMERDEKAKAN. ESENSI: Jurnal Manajemen Bisnis, 24(2), 265-273. https://doi.org/10.55886/esensi.v24i2.249