SISTEM PENERIMAAN PIUTANG PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PT MCS
Abstract
Fungsi penagihan dan piutang merupakan salah satu fungsi dasar yang memegang peranan penting karena fungsi ini berkaitan dengan penerimaan kas dalam perusahaan. Dalam suatu perusahaan, penagihan dan piutang yang akan digunakan dalam penerimaan kas memerlukan perhatian yang lebih karena ketidakefisienan dalam penagihan dan piutang dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan maka transaksi dan kegiatan yang berlangsung pun akan semakin banyak sehingga pemimpin perusahaan tidak dapat langsung menangani seluruh kegiatan perusahaan. Maka dibutuhkan adanya suatu alat yang dapat membantu proses penagihan dan piutang agar dapat terlaksana dengan baik. Suatu sistem informasi akuntansi yang memadai dapat membantu bagian keuangan dalam menjaga kelangsungan proses penagihan dan piutang. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada PT MCS.
MCS adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sewa kendaraan bermotor. Agar pemasaran mereka berjalan dengan lancar maka dibuatlah suatu sistem penerimaan kas beserta prosedurnya. Piutang perusahaan merupakan salah satu tonggak dalam pemasukan keuangan sehingga perlu sistem yang mendukung. Dalam sistem dan prosedur pencatatan piutang perusahaan dijelaskan mengenai pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, serta dijelaskan sistem pemrosesan dalam pembuatan invoice dari setiap divisi, mulai dari divisi marketing, operasional sampai dengan ke bagian piutang. Untuk menunjang kesesuaian dalam pembuatan invoice maka diperlukan kerja sama tim agar perputaran piutang dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan sistem piutang yang diterapkan perusahaan dijalankan dengan baik, karena telah sesuai dengan teori-teori yang terkait dan peraturan-peraturan yang diterapkan oleh pihak yang berwenang. Sistem dan prosedur piutang perusahaan telah didukung oleh dokumen-dokumen pokok sebagai dasar pembuatan invoice, serta telah memperhatikan unsur-unsur pengendalian intern yang menyangkut struktur organisasi dengan pemisahan fungsi yang jelas, prosedur otorisasi yang memadai, penggunaan dokumen dan catatan yang memadai serta adanya praktek yang sehat. Kesimpulannya bahwa dengan adanya sistem informasi akuntansi penagihan dan piutang yang memadai dapat menunjang efektivitas penerimaan kas perusahaan.
References
Jay M. Smith & K. Fred Skousen, Akuntansi Intermediate, Edisi 9, Jilid I, Penerbit Erlangga.
Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, 2001.
Narko, MM, Akt, Sistem Akuntansi, Edisi Kelima, Yayasan Pustaka Nusatama, 2007.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) PSAK 2009. IAI. Jakarta, 2009
Zaki Baridwan, Accounting Intermediate, Edisi lima, BPFE–Yogyakarta, 2008.
Zaki Baridwan, Sistem Akuntansi. Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi keempat, BPFE – Yogyakarta, 2009.